Tutor Mandiri : Anak Tukang Becak pun bisa jadi Asisten Tutor
Dengan adanya Program unggulan TKJ CLUB ” TUTOR MANDIRI ” ternyata sangat banyak membantu dalam pembinaan yang mengasah dan mempertajam bakat dan minat hingga SKILL bagi peserta program TKJ CLUB, khususnya bagi yang memiliki bakat dan minat dibidang Teknik Komputer dan Jaringan. Hal ini sudah dapat dibuktikan dengan hasil penerapan Program TUTOR MANDIRI sejak 3 (tiga) tahun silam. Berbagai kendala yang kami hadapi setiap harinya akan membuat Program ini semakin dewasa dan semakin matang untuk menjadi salah satu produk unggul.
Dalam perbandingan 100 (seratus) orang peserta mencari bakat dan minat khususnya dibidang Teknik Komputer Jaringan tidaklah mudah dan lumayan sulit, karena dalam pemilihan sebagai Asisten Tutor TKJ CLUB memiliki beberapa kriteria diantaranya memiliki Disiplin Waktu yang tinggi, Disiplin Sikap yang tepuji dan Disiplin Ilmu yang memadai, dalam prosesnya mencari seorang Peserta yang memiliki ketiga persyaratan tersebut sangatlah sulit karena begitu banyaknya peserta yang ikut dalam program TKJ CLUB belum memiliki konsistensi dan komitmen yang tinggi terkhusus dibidang/ Jurusan yang mereka lakoni selama ini.
Begitu kami menemukan Peserta yang dimaksud, maka kami menawarkan untuk mengikuti program “Tutor Mandiri” dan jika peserta terkait menyetujuinya dengan secara sadar tanpa ada paksaan maupu keterpaksaan, maka kami menjamin bahwa mereka inilah nantinya yang akan menjadi TUTOR SEBAYA dan mampu untuk mengikuti LKS (Lomba Keterampilan Siswa) untuk membawa nama harus sekolah ketingkat Kabupaten, Provinsi dan ketingkat Nasional. Karena bagi sekolah yang telah bekerjasama dengan Program TKJ CLUB mampu mengikuti LKS (Lomba Keterampilan Siswa) dan rata-rata mereka adalah ASISTEN TUTOR TKJ CLUB sudah terlatih dengan menjalankan fungsi seperti guru disekolah. Mereka telah dilatih untuk memiliki mental yang kuat seperti baja, dan menjalankan 3 (tiga) Disiplin yang dimaksud.
Dalam pelaksanaannya setiap hari sudah menjadi rutinitas kami memilih dan mengundang para peserta program TKJ CLUB untuk mengikuti program Tutor Mandiri TKJ CLUB tanpa melihat LATAR BELAKANG dan STATUS SOSIAL seseorang, tetapi kami melihat mereka adalah orang yang berkeinginan kuat untk mau mengembangkan diri, bekerja keras, dan jauh berpikiran dewasa layaknya seperti tenaga pengajar. Membentuk mereka memang bukanlah perkara mudah bagi kami sebab ini sangat bergantung kepada KARAKTEK seseorang. Melalui pengembangan karakter Program Tutor Mandiri TKJ CLUB dengan sendirinya akan terbentuk jika mereka yang terpilih mampu mengikuti PROSEDUR pelaksanaan Programnya.
Tampak gambar diatas memberikan gambaran proses belajar mengajar yang dilaksanakan dan dilakoni langsung oleh peserta Tutor Mandiri TKJ CLUB dalam melaksanakan tugas di Dunia Industri sebagai Asisten Tutor TKJ CLUB. Mereka bertugas memegang kenadali dalam sebuah kelas, dalam kelas itulah mereka terlatih untuk melayani teman sendiri termasuk peserta dari sekolah lain dalam memberikan materi pelatihan setiap harinya.
Tanpa saya sadari ternyata dari peserta terkait, ada diantara mereka yang mejadi tenaga Asisten Tutor TKJ CLUB adalah golongan tidak mampu secara ekonomi, mereka bersekolah sambil membantu ekonomi keluarga, hanya sebagai anak dari tukang becak salah satu kota Metropolitan Sulawesi Selatan. Suatu kami waktu mereka curhat kepada saya bagaimana menjalani lika-liku kehidupan yang cukup sulit seperti sekarang ini, spontan saja saya menjawab dalam percakapan :
Pembimbing : Apa kerja orang tuanya dek ?
Dengan muka merah dan malu menatap wajah saya … lama baru ia menjawab …
Siswa : Bapak saya hanya tukang becak pak, kami hanya orang kecil pak …
Pembimbing : Lantas kenapa jika orang tuamu hanya tukang becak dek ?? kamu tidak perlu malu … tidak ada yang salah dengan orang tuamu … mereka bekerja keras mencari uang halal untuk kalian hidup bersama … sekalipun kamu menganggap orang kecil yang jelas saya akan mengajarkan kamu menjadi orang yang berjiwa besar … asal kamu MAU … !!! Banyak sekali peserta dari daerah dek … yang kerja orang tuanya hanya tukang ojek, nelayan atau hanya petani … tapi mereka tetap semangat untuk mengikuti program ini sampai tuntas (sambil memberi motivasi kepada anak tersebut)
Siswa : iya pak … awalnya saya minder pak … karena teman-teman saya rata-rata mereka dari kalangan orang tua mampu sementara saya semua terbatas … laptop saja saya tidak punya kadang saya pinjam punya teman saya pak itupun kalau dikasih pinjam karena masih dipakai … jika tidak dipinjamkan maka saya menunggu sampai laptop teman selesai dipakai atau saya mencari teman yang lain untuk meminjam laptopnya pak …
Pembimbing : Baik saya paham masalahmu dek …, memang dalam Jurusan TKJ itu dek … harus wajib praktek dan memiliki Infrastruktur sebagai alat bantu, karena hampir 90% pekerjaan di jurusan TKJ itu … dikerjakan oleh Infrastruktur seperti laptop maupun komputer … jika kamu tidak punya komputer atau laptop … berarti kamu tidak bekerja 90% … satu upaya kamu bisa meminjamkan laptop temanmu … untuk belajar sampai kami bisa menjadi Asisten Tutor TKJ CLUB … dulu waktu saya mau belajar dek … saya harus mencari komputer untuk praktek maka otomatis saya menyimpan uang untuk membeli komputer … itu BARU MAU BELAJAR … belum DAPAT ILMU-nya sudah harus keluarkan uang … belum lagi masalah lainnya … justru saya heran anak-anak jaman sekarang sudah dilengkap dengan fasilitas oleh orang tua mereka tapi masih malas belajar … bisa kamu bayangkan itu dek … baik, sekarang saya kembali tanya dek … kalau orang tuamu jadi tukang becak … apakah kamu juga mau jadi tukang becak ?? … tentu tidak bukan ??
Siswa : Semoga tidak pak …, sy kesini untuk belajar mencari ilmu kelak ilmu itu akan membantu saya untuk bisa mandiri pak …
Pembimbing : Baik … itu salah satu tujuanmu yang harus kamu pegang untuk saat ini …, jika sekiranya dari sekarang kamu bisa menguasai ilmunya dengan baik maka langkah selanjutnya kamu harus berfikir bagaimana caranya untuk bisa berwirausaha … mengingat lapangan kerja saat ini sangat sempit apalagi untuk SMK … berita-berita di internet banyak sekali menyinggung masalah kualitas tamatan SMK yang masih minim … (sambil memberi motivasi)
Siswa : Iya pak … saya menyadari itu pak … saat ini saya sudah bisa membuktikan dengan konsdisi saya saja seperti ini masih mampu memberikan ilmu dan membantu teman-teman lain pak …
Pembimbing : Nah … itu dia … jangan sekali-kali kamu membatasi diri dek … selalu menganggap “hanya orang lain yang bisa saya tidak bisa” sementara kamu tidak bisa … sekali lagi dek soal berhasil atau tidak itu bukan bergantung dari persoalan kamu bisa atau tidak bisa … tapi persoalan MAU atau TIDAK MAU … (sambil memberi motivasi)
Dengan percakapan singkat itu banyak hal yang menarik bagi saya .., bahwa ternyata dalam pelaksaan program Praktek Kerja Industri bisa saja ada masalah-masalah lain yang bisa menghambat pencapaian target program salah satunya anak tadi yang saja ajak sharing memiliki kesulitan ekonomi keluarga, lantas kita sebagai pembimbing industri tentu harus tetap memberikan dukungan penuh serta motivasi terhadap mereka agar tetap mampu bertahan dengan kondisis apapun, mereka terbentuk dari kesulitan … pemahaman pendidikan karakter harus ditegakkan dalam lingkungan Industri … agar mampu merubah DISIPLIN SIKAP … bagi semua peserta … karena meraka sebetulnya adalah ASET buat pendidikan kita kedepan … jangan di sia-siakan …
Intinya adalah untuk melihat mereka bisa berhasil … bukan persoalan bisa atau tidak bisa … tapi ini persoalan MAU atau TIDAK MAU … !!!